Kamis, 19 Mei 2011

its so bad

Mungkin memang benar,, aku memang memiliki banayak kekurangan,, dan anggap saja aku tak memiliki apa apa,, aku kehilangan semuanya, aku kehilangan keluarga ku,, aku kehilangan canda tawa sebuah keluarga yang harmonis,, mungkin benar pula apa kata mereka, aku memang patut di kasihani karena aku tak memiliki semuanya dan hanya berlindung berharap ingin di sayangi seorang Ristian Nasti P. yang memang banyak sekali yang berusaha menginginkan nya, entah aku ini beruntung atau mungkin memang kebahagiaan itu akan datang untuk ku yang mendapatkannya mendapatkannya yang jelas banyak selkali yang ingin memisahkan kami.
                Mereka berkata jika merekalah yang memiliki ianku, dan merekapun berkata jika aku tak pantas memiliki ian karena aku jauh dan sangat jauh dari kata pantas untuk ian.
Aku hanya dapat menangis mendengar ungkapan itu, apakah itu benar Ya Allah..  merekapun berkata aku hanya seorang pemimpi yang berusaha meraih sesuatu yang sebenarnya tak dapat kuraih, karena mereka merasa merekalah yang telah mendapatkan ianku.  Aku sedih,, namun aku harus menutupi semua itu,, karena aku hanya tak mau mengasihani diriku sendiri,, dan aku tak mau orang lain merasa kasihan melihatku yang seperti ini,,
                Seorang wanita itu menuliskan kata kata di dindingku, dia berkata “aku tak tau malu.. dan sebaiknya aku buang jauh mimpi mimpi tentang berharap kebahagiaan itu datang padaku, aku hanya seorang yang tak pantas bahkan jauh dari kata pantas untuk mendapatkan Ian. Dia menyuruh aku mengaca diri melihat status keluargaku,.dia iba terhadapku, ungkapnya” Pedihh melihat ungkapan itu dan aku tak mau melihatnya lagi,, mungkin semua orang sudah membacanya,, aku pun begegas menghapusnya, karena aku malu..
Karena apa yang dia ungkapkan akan keluargaku memang benar, Yaa.. aku cukup tau diri,, manun apakah dengan itu aku tak boleh memiliki mimpi dan menginginkan kenyataan terwujudnya mimpiku,, bersama seorang ian yang di sampingku..
                Tak henti wanita itu memakiku,, aku terdiam.. hanya membaca dan meneteskan air mata,, Ya Allah.. meski dia mempermalukan aku,, aku tak memiliki dendam terhadapnya,, namun aku memiliki rasa malu yang membuat aku ragu untuk melangkahkan kakiku.
Akupun bertemu mamaku,, aku tak mampu menahan air mata di kamarku, mama menghampiri dan bertanya,,kenapa aku ini? Aku hanya lontarkan senyumku dan berkata “aku hanya I ginkan suatu saat kebahagiaan itu datang ma?” mama pun berkata dan meyakinkan aku “suatu saat kau akan bahagia, sepertia apa yang kamu harapkan” aku tersenyum. Ak tak mampu berkata apapun mengenai tulisan di dinding itu.
                Aku harus kuat seperti mama, dan aku tak boleh melemah, aku harus menyelesaikan semuanya, studyku, dan mengkahiri hubunganku dengan aku sebagai pemenangnya, aku yang akan mendapatkan mimpiku dan merubahnya menjadi sebuah kenyataan ,, bersama Ianku hingga memang Allah yang memisahkan kami dalam maut yang menjadi takdirNya.
Aku berdoa intuk itu semua, aku berdoa untuk mama, aku, ayah,saudaraku . serta mengenai aku dan ianku, mengenai aku dan keluarga ianku. 
Keikhlasan dan kesabaran yang aku dapat dalam menjalankan hidupku, membuat aku banyak di khianati teman temanku, taka pa.. aku tak kan pernah marah atau pun membencinya. Aku akan tetap bahagia atas mereka.
Waktu terus berjalan dan aku masih memikirkan tulisanitu dan sampai detik ini aku masih berusaha melawan dan menjadikan tulisan itu sebagai cambuk ku untuk meneruskan hidupku dengan mewujudkan harapanku.