ini pertama kalinya "gembulku" nangis depan depan aku, seolah beban yang di pikulnya sangat berat yang menyudutkan dia pada satu hal yang memperdaya hidupnya. aku merasakannya dari matanya dia berusaha tegar, dari cara bicaranya dia berusaha kuat, akupun mulai memahaminya jauh jauh jauh di dalam hatinya.
dia merasakan sakit dan menutupinya seolah tak mau orang lain tau.
dia mungkin dapat embodohi semua orang tapi dia tak dapat membodohi dirinya sendiri, tak dapat membodohi hatinya. seolah dia mau memikul resiko yang akan dia nikmati.
entah aku harus seoerti apa, apa aku harus tetap menjauh di saat dia membutuhkan ku atau aku tetap ada di samping dia dan membahayakan banyak pihak terutama batinku nantinya.
mereka memang tak mengerti mereka hanya sebatas tahu, dan mereka hanya menghakimi apa yang mereka tau tanpa coba mengerti.
'terlepas dari itu aku tetap masih dekat dengan dia tanpa haris memiliki dia tapi aku tak mau selamanya seperti ini. dan aku tak pernah tau akhir dari semua ini. namun aku akan tetap berdoa untuk Allah memberikan jalan yang terbaik untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar