Melelahkan sekali hari ini,, berjuang untuk masa depan dan mudah-mudahan saja dapat berbuah manis, aku benar-benar bingung untuk hari esok, aku tak mau menyia-nyia kan kesempatan yang datang dikala aku akan menuju suatu keberhasilan, namun tak ada jalan semulus harapan.
Aku harus berjuang untuk mendapatkan uang saku untuk esok aku mengikuti seminar itu, Ya Allah bantu aku, agar besok mendapatkan uang untuk aku pergi ke seminar itu, aku meyakini 1 hal, melalui jalan itulah aku dapat membantu biaya kehidupanku di ibukota.
Selain itu, Ya Allah bantulah aku, agar aku mendapatkan pekerjaan di GM. Dan aku juga yakin dari sanalah aku mendapatkan penghasilan untuk membantu biaya hidupku disini. Ya Allah, tanpa Mu aku bukan lah apa-apa,aku hanya berusaha sebisa ku untuk membantu orang tuaku.
Tak hanya itu pintaku, uang yang kami miliki belum cukup untuk biaya semesteran kuliah ku, sedangkan ayahku entah lah beliau bagaimana dan seperti apa, yang aku ketahui hanya satu, beliau tak lagi mengurusi kami anak-anaknya. Baik itu aku dab kedua kakak ku.
Kabar terakhir yang aku tau, tepatnya kamis 2 februari 2011, ayah ku datang tentunya bukan ke rumah melainkan ke rumah tetangga yang memang sudah seperti saudara. Selain memang jarak rumah kami dekat,tetanggaku ini sebut saja Bu N sudah menganggap mama ku seperti ibunya sendiri.
Entah ada angin apa tiba-tiba saja Bu Enok datang kerumah dan menanyakan kakak ku NV, beliau di titipkan pesan oleh ayah ku, katanya ayahku kangen pada kakak ku NV, memang sesak aku mendengarnya namun semua ku tahan dan aku ikhlaskan perkataan itu dengan menghembuskan nafas panjang.
Tak hanya berkata seperti itu,bahkan beliau pun berkata jika ayahku hanya sayang pada kakak ku NV, karena NV lebih mengerti ayah daripada aku dan kakak perempuanku Ika. semakin sesak ketika aku mendengarnya, menahan tangis, menahan perih, menahan gundah. Aku hanya bisa pasrah mendengar itu semua dan hanya dapat berdoa mudah-mudahan Allah memberikan hidayah dan mudah-mudahan suatu saat nanti ayah tau jika aku dan kakak perempuanku juga sayang ayah.
Doa selalu ku panjatkan, kesadaran dan kebahagian keluarga kami selalu menjadi doa yang terucap dalam hela nafas yang berhembus.
Tak habis juka harus membicarakan ayah, dan aku pun tak mau membicarakan nya. Sudahlah,, aku pun paham yang bisa aku lakukan hanya berdoa untuk ayah.
Aku semakin bimbang hari ini, uang smesteranku belum cukup sedangkan aku harus secepatnya menyusun jadwal kuliah. Aku pasrah, benar-benar pasrah namun aku melihat mama yang benar-benar berkorban demi aku, menguras semua isi tabuangan mama hanya untuk memenuhi kebutuhanku, meski itu belum mencukupi nominal uang yang aku butuhkan dan di balik itu juga mama harus membayar tagihan-tagihan yang cukup besar.
Bahkan gaji mama perbulan pun belum tentu cukup untuk membayar uang yang memang tiap bulan harus di keluarkan mama.
Tanpa ayah mama berjuang melunasinya, tanpa ayah mama membiayaiku kuliah yang memang tak sedikit uang yang mama keluarkan untuk ku tiap bulan nya, dari mulai bayar uang kost ku, kehidupan sehari-hariku yang benar-benar harus tercukupi, terang saja seperti itu aku tinggal di ibu kota di daerah pusat, wajar saja apa-apa semua serba wah.
Awal-awalnya mungkin aku kaget dengan ke adaan lingkungan baru ku itu, maklumlah biasanya apa-apa selalu tersedia dan murah. Tapi disini benar-benar aku harus pintar-pintar membagi kebutuhan sehari-hari, itu hanya sebagian kecil gambaran mengenai kebutuhan hidup (pokok).
Dari sini aku tau banyak hal tenatang kebebasan dunia, aku memang tak turun untuk mencoba, dan jangan sampai aku memasuki dunia seperti itu.
Tak sedikit temanku pencandu narkotika, bukan hanya itu bahkan ada yang memang menjadi pengedar, Ya Allah,, aku hanya dapat mengelus dada melihat semua itu. Aku ga munafik dari mulai aku SMA, aku mengenal freesex. Bahakn sahabat-sahabatku sendiri adalah pelakunya, mereka menjual diri untuk memenuhi kebutuhan nya. Untuk memenuhi keinginan yang di butuhkan mereka.
Itu adalah sebagian dari masalalu,lewatkan saja toh sekarang teman-temanku sudah kembali ke jalan yang di ridhoi Allah dalam mencari nafkah, meskipun tak semuanya.
Kembali dalam kehidupan saat ini yang ku jalani, aku berada dalam berbagai lingkungan, berbagai aspek yang memang benar-benar masuk dalam kebeasan malam.
Tapi, sampai detik ini, aku ga peduli dengan dunia itu, yang ku fikirkan hanya mama, membantu mama dan menyelesaikan studyku hingga aku jadi Sarjana Psikologi. Ammin.
Hanya mama yang ada di fikiran ku, hanya mama penyemangatku, mama ingin melihat kesungguhan ku untuk menepati janjiku, membahagiakan beliau.
Usia mama tak lagi muda, hanya tinggal beberapa tahun lagi mama pensiun. Yang ku harapkan hanya satu aku dapat menepati janjiku untuk membahagiakan mama, karena aku tak pantas mengatakan membalas kebaikan mama, karena terlalu banyak pengorbanan yang mama kasih buat aku.
I LOVE U MOM
I LOVE U MOM
I LOVE U MOM
I LOVE U DAD
Karena kalian aku disini, karena kalian aku seperti ini, karena kalian aku begini.
Kebahagian ku dilengkapi dengan hadirnya RNP, aku akui dia membantu keuanganku juga untuk memenuhi kebutuhan hidupku, aku menyayanginya meski ku akui aku pernah mengecewakan nya.
Meskipun kami jarang bertemu, namun aku yakin RNP sayang aku, karena akupun juga seperti itu.
Aku memang mengharapkan lebih dalam hubungan kami, meskipun aku tak tau Ian mengharapkan nya juga atau tidak.
Terlebih lagi, aku tak sampai hati mengecewakan nya lagi, karena kebaikan dia yang memang meluluhkan ku dan memang taka da alasanku buat ngecewain dia.
You is my good man, I love u RNP.
I miss you, and Very need you.
Meskipun aku sadar aku bukan cewe sempurna, bahkan mungkin kurang atau bisa di bilang aku ga sempurna, namun aku memiliki mimpi dan keinginan. Yang mudah-mudahan dapat terwujud, namun Aku bukanlah apa-apa tanpa ada ke ridhoan Allah.
Aku adalah wanita ga sempurna tapi aku merasa sempurna karena masih ada orang-orang yang sayang aku yang senantiasa ada buat aku. Aku menjadi orang beruntung karena aku memiliki mereka yang menyayangiku.
I LOVE MY FAMILY
I LOVE MY SOMEONE (RNP)